Dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia 17 agustus 1945, gerakan keolahragaan mengalami babak baru.
Tanggal 19 Agustus 1945, tanggal terbentuknya kabinet yang pertama, dalam kementrian Pendidikan Pengajaran diadakan suatu lembaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan pengurusan di bidang keolahragaan di sekolahan, yaitu inspeksi pendidikan jasmani. Inspeksi Pendidikan Jasmani adalah organisasi di bawah jawatan pengajaran.
Pada bulan september 1945 tentara belanda mendampingi tentara sekutu (inggris) masuk k indonesia terutama jakarta. Pada tanggal 2-3 mei 1948 PORI Mengadakan konperensi di Solo. Berkat bantuan walikota Solo (Syamsurizal), PON I dapat diselenggarakan pada 9-14 September yang merupakan alat revolusi, perjuangan, penyebar semangat, dan persatuan.
Indonesia mengikuti kegiatan olahraga d Asia (Asian Games). Asian games ke I tahun 1951 d New Delhi, Asian Games II tahun 1954 di Manila, Asian Games III d Tokyo tahun 1958 dan seterusnya.
Dengan pembinaan yang terus menerus dan tekun maka Indonesia kemudian dapat juga mengikuti Olympiade ke XVI di Melbourne, tahun 1956, dan Olympiade XVII di Roma pada tahun 1960.
Bendera POM diciptakan oleh sutopo seorang guru yang menjadi siswa Akademi Seni rupa Indonesia (ASRI) yogyakarta dan pada tanggal 20 Desember 1951 lahirlah POM I yang d buka oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan.