sumber foto : id.wikipedia.org
Masuknya
sistem olahraga jerman ke Indonesia diperkirakan ketika belanda sedang berkuasa
di Indonesia, nanamun sistem ini mula-mula di terapkan oleh Belanda hanya
dikalangan militer saja akan tetapi pada
giliranya masuk pula di sekolah-sekolah dan masayarakat Indonesia.
Johan
Friedrich Guts Muhts (1759-1835) adalah orang yang menciptakan olahraga sistem
Jerman pada abad ke-19 di negeri belanda, dan dalam perkembangan berikutnya
sistem Jerman yang dikembangkan oleh Jahn, Spiess dan Maul ke Negeri yang
terkenal dengan sebutan Negeri Kincir angin tersebut. sebagai peletak dasar
sistem Jerman, Guts Muhts membagi olahraga secara general. Menurutnya ada tiga
kaidah penting yang harus diperhatikan, yaitu : (1) senam harus menyempurnakan
peredaran darah dan memperkuat otot-otot dan syaraf-syaraf; (2) senam harus
memiliki faktor atau elemen kesukaran; (3) senam harus menambah keberanian dan ketangkasan
batin.
Dari
kaidah-kaidah tersebut latihan-latihan olahraga sistem Jerman harus menantang
dan mengandung bahaya. bentuk-bentuk latihan gerak dasar menurut Guts Muhts
terdiri atas melompat, berlari, melempar, gulat, memanjat, keseimbangan,
bermain tali, berenang, dan latihan panca indra. salah satu karyanya yang
terkenal adalah sebuah buku yang berjudul Gymnastic fur die juged. buku ini
secara khusus mengkaji tentang permainan. menurutnya, secara garis besar
permainan mempunyai tiga fungsi utama yaitu : (1) fungsi rekreasi karena
selesai berlatih; (2) menambah kegembiraan, kesehatan dan memperkembangkan
sifat-sifat sisial; (3) memberikan kesempatan bagi guru untuk mengenal
murid-muridnya secara lebih dekat untuk menciptakan suasana persaudaraan antara
guru dan murid.
sumber : sejarah dan filsafat
olahraga oleh Prof.Dr.H.J.S. Husdarta, M.Pd.